Timbulkan Bising dan Polusi, Dan Kerap Meledak, Warga Minta PT CBP Ditutup Permanen

Tidak ada komentar


 Serang, TF.Com || Peristiwa Ledakan yang terjadi di PT CBP yang timbulkan korban dua karyawan terluka bakar dan merusak sejumlah rumah serta mushola pada Jum'at 3 Mei kemarin, rupanya bukan kali ini saja terjadi. 

Pasalnya menurut keterangan beberapa warga Kp Gambar, RT/RW 015/02 Desa Lewilimus, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, tepat berada dibelakang PT CBP warga menuturkan, kejadian serupa kerap terjadi, seperti ledakan dan kebakaran, juga keluhan lain seperti, polusi asap, debu dan bising yang dirasakan warga setiap harinya. 

Bu Tarti, Salah satu warga yang rumahnya rusak, menjelaskan, "Ini kejadian sudah 4 kalinya, cuma yang parah itu 3 kali, kemarin parah, seperti Gempa, Alhamdulillah warga kami tidak ada Korban, cuma dampak ledakan tersebut rumah pada retak, plafon, genteng, engsel dan kaca rusak, dan makam juga, terus sehari harinya asap pekat hitam, debu, dan bising, kan Saya punya Anak kecil, setiap hari mengalami itu, padahal sudah berung kali di omongin sama Bos perusahaan tidak didengar dan tidak direspon," ujar Tarti, Korban.

Saat terjadi ledakan, warga panik dan berhamburan, "Pas kejadian kemarin, saya sangat panik, dan lari mencari anak saya, kan takut kena timpahan plafon dan kaca rumah Ambruk, anak anak pada trauma ketakutan sampai demam, sebab ini sudah ketiga kali meledak parahnya ini, jadi sudah tiga kali ini juga rumah saya ambruk, Ia memang diganti, tapi jika begini terus kan kami Stress pak," keluh nya. 

Dari kejadian Ledakan Jumat kemarin, Warga langsung demo dan mendatangi Perusahaan, tapi menghindar, "Pihak perusahaan belum ada yang menanyakan dan mengunjungi warga, malah setelah kejadian, Warga langsung demo kesana, tapi pihak perusahaan tidak merespon keluhan serta jeritan warga," ujar Tarti. 

Warga juga menerangkan, bahwa Perusahaan dulu pernah berjanji dan memastikan bahwa tidak akan terjadi lagi ledakan, "Dulu desakan warga agar diberhentikan beroperasi, tapi setelahnya itu perusahaan janji dan pastikan tidak terjadi ledakan lagi, Eh taunya kejadian lagi, bahkan waktu hari Kamis sebelum kejadian, Bos perusahaan itu keliling kesini, kan setiap hari debu dan asap hitam kemana mana itu, Saya bilang pak Ini Asap nya gimana, Bos itu bilang, Udah udah ga apa apa katanya, ini lagi dipasangi Besi tidak akan debu dan meledak lagi, warga hanya dikasih uang Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah) tiap bulan sebagai kompensasi. 

Perusahaan berjanji pada warga akan memasang pagar batas menghalau Debu, tapi sampai saat ini tidak juga dilaksanakan." Perusahaan pernah jani pasang pagar penghalang debu disini, tapi mana sampai sekarang tidak ada hanya janji aja," pokoknya, kami minta agar perusahaan itu ditutup permanen, kami takut dan trauma, dan belum lagi yang kami alami kerugian materialnya lainnya," terang Riah diamini oleh Warga sekitar.

(TF002/Tim)

Tidak ada komentar

Posting Komentar