Terkait Video Viral Dugaan Pengusiran Calon Karyawan, Berikut Klarifikasi Ketua Katar Desa Lewilimus Cikande

Tidak ada komentar


 Serang, TF.com || Viral video dugaan pengusiran calon karyawan di kawasan industri Pancatama, Desa Lewilimus, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, diduga dilakukan oleh Ketua Karang Taruna (Katar) Desa Lewilimus yang terjadi pada Senin 17 Juli lalu. 

Seperti yang di posting akun Facebook IST, dalam narasinya menyebut, " Miris! belasan Calon Karyawan yg mendapatkan panggilan kerja di salah satu Perusahaan di wilayah Industri Pancatama Cikande, Diusir oleh diduga Oknum Ketua Karang Taruna, Desa Luwi Limus, kecamatan Cikande. 

Menurut sumber pada IST, Para pelamar kerja ini sebelumnya melamar lewat email dan mendapatkan panggilan, tiba tiba diusir yang menurut info dilokasi oleh oknum ketua karang taruna," ujar sumber.

Tah kenapa para pelamar kerja ini diusir oleh oknum tersebut, padahal calon tenaga kerja menerima panggilan kerja via Email," tulisnya. 

Menanggapi viral nya video tersebut, Andi Ketua Katar Desa Lewilimus, mengklarifikasi sekaligus menyanggah bahwa hal itu tidak benar adanya perlakuan pengusiran terhadap pelamar kerja.

"Pertama, Saya atas nama Ketua Karang Taruna memohon maaf kepada masyarakat atas video yang sudah beredar, Kedua, terkait adanya tuduhan pengusiran terhadap pelamar kerja, Itu saya katakan tidak benar, Saya hanya meminta kepada pelamar untuk menunda pemanggilan test, karena pada saat itu ada gejolak di masyarakat, sehingga atas instruksi dari Kepala Desa saya mengecek langsung ke Lokasi Perusahaan," terang Andi, Selasa, (25/7/23). 

Andi menambahkan, pelamar pekerja berjumlah 10 orang tersebut pada saat itu langsung di interview dan diterima bekerja di Perusahaan, " Pelamar yang berjumlah 10 orang saat itu juga langsung diterima bekerja, jadi sekali lagi, Saya katakan itu tidak benar pengusiran pelamar," pungkasnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Karmawan Kepala Desa Lewilimus menjelaskan bahwa adanya miss komunikasi terkait rekruitmen tenaga kerja antara pihak perusahaan dan pihak desa, dikatakannya,

"Jadi pada Senin tanggal 17 Juli lalu ada perekrutan tenaga kerja di perusahaan 10 orang, dan saya perintahkan Ketua Karang Taruna untuk mengecek, dan minta menunda untuk interview, nah pada saat itu juga kami musyawarah ke pihak perusahaan, dan hasil musyawarah rekrutmen tenaganya kerja ada kesepakatan yaitu pihak Desa 60 persen kemudian perusahaan 40 persen," jelas Kades.

"Kembali soal Video yang beredar, pada saat kejadian itu, Saya meminta Ketua Karang Taruna untuk mengecek ke Perusahaan, karena takut ada anarkis di Masyarakat, karena tahu sendiri masyarakat jika ada penerimaan pekerja warga berduyun duyun, untuk itu menjaga hal hal yang tidak diinginkan yang dapat merugikan semua pihak, akhirnya Ketua Karang taruna meminta untuk menunda interview dan hal tersebut bisa diatasi, setelah pihak Desa, Tokoh Masyarakat, dan Pihak Perusahaan bermusyawarah dengan ada kesepakatan rekruitmen tenaga kerja, untuk masyarakat Lewilimus 60 persen, dan Pihak perusahaan 40 persen,, itu sudah deal " sambung Kades, 

Lanjut Karmawan menjelaskan," Yang 10 orang pelamar kerja pada saat itu juga langsung di interview dan diterima bekerja, jadi tidak ada penyetopan atau pengusiran seperti narasi narasi liar yang beredar, sekali lagi, atas nama Pemerintahan Desa Lewilimus, Kami memohon maaf atas video yang membuat resah masyarakat dan terutama pencari kerja," tutupnya.

(TF002/Biing/Nando)

Tidak ada komentar

Posting Komentar