Keris Sakti Panglima Soedirman dan Pangeran Diponegoro Bisa Berdiri Jika Ada Belanda dan Tahan Peluru

Tidak ada komentar


Sejarah, TF.com || 
Keris dan pusaka milik para pejuang bangsa seperti Kiai Nogo Siluman kris milik Pangeran Diponogoro dan keris milik Panglima Soedirman.

Dikisahkan Kiai Nogo Siluman keris milik Pangeran Diponogoro dipercaya membuat Pangeran tidak mudah di tembus peluru, sehingga keris tersebut menjadi incaran Belanda.

Sedangkan ajimat dan keris milik Panglima Soedirman Konon bisa menang dalam berdiplomasi ,dan krisnya bisa berdiri bila ada serang belanda dari udara seperti kejadian belanda akan membordir kampung, lalau krisnya akan jatuh sendiri jika musuh sudah pergi.

Kedua keris dan pusaka ini akan dikisah dalam artikel kali ini di mulai dari kehebatan Kiai Nogo Siluman milik Pangeran Diponogoro.

Dikisahkan Kiai Nogo Siluman pernah di lemparkan Pangeran Diponogoro ke laut kidul, dan keberadaan keris tersebut menarik perhatian Ratu Kidul.

Sebagai anak sulung dan keturunan bangsawan Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono III, Pangeran Diponegoro memiliki pusaka keris sakti Kiai Nogo Siluman yang menjadi alat perlindungan diri ketika berperang.

Kabarnya, Keris tersebut yang menjadi salah satu kesaktian dan kekuatan Pangeran Diponegoro. Hingga Keris sakti tersebut menjadi perhatian Belanda jika benda itu sedang melekat di badannya. 

Dimana sering kali keberanian Diponegoro melawan Belanda hanya dengan bersenjatakan sebilah keris, itupun membuat pasukan Belanda langsung keder. 

Karena sangat tidak sebanding dengan pasukan Belanda yang memiliki senjata canggih pada masa itu.

Bahkan, Belanda meyakini Pangeran Diponegoro memiliki kesaktian yang berasal dari keris tersebut. Sebab terbukti sudah beberapa kali tembakan pasukan Belanda yang diyakini mengenai tubuh Pangeran Diponogoro tidak mamapu menghabisi nyawanya. Meski sudah terarah tepat pada tubuhnya, seringkali tembakan itu pada akhirnya meleset.

Sehingga Masyarakat mempercayai jika kesaktian itu berasala dari keris Kiai Nogo Siluman yang didapatkan saat bertapa di Gua Siluman sekitar tahun 1805. Saat itu dia didatangi Putri Genowati, salah satu wakil Ratu Kidul yang menguasai Pantai Selatan.

Dikutip dari biografi Diponegoro, The Power of Prophecy yang ditulis sejarawan Peter Carey, menyebutkan jika isian keris tersebut mengandung makna hubungan antara manusia di dunia nyata dan makhluk-makhluk gaib tak kasat mata.

(TF002/YT/**)

Tidak ada komentar

Posting Komentar