Tampilkan postingan dengan label Sejarah Walisongo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Walisongo. Tampilkan semua postingan

Perjalanan Hidup Sunan Kalijaga hingga Wafatnya


Sejarah, TF.com || 
Sunan Kalijaga merupakan salah satu anggota Wali Songo yang berasal dari Tuban, Jawa Timur. Nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Mas Said.

Merupakan sosok Wali Songo yang berdakwah di wilayah Demak, Jawa Tengah, yuk kenali sejarah kisah hidup Sunan Kalijaga berikut ini.

Sejarah Hidup Sunan Kalijaga

Dalam ebook Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI oleh Yusak Burhanudin dan Ahmad Fida', menuliskan bahwa Sunan Kalijaga merupakan putra dari Adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta (Raden Sahur) daan Dewi Nawangrum.

Tahun kelahiran Sunan Kalijaga belum bisa dipastikan. Namun, menurut buku Sunan Kalijaga (Raden Said) karya Yoyok Rahayu Basuki, Sunan Kalijaga lahir sekitar tahun 1450 M. Diperkirakan, masa hidup Sunan Kalijaga mencapai 100 tahun.

Sunan Kalijaga suka melakukan perjalanan. Dalam perjalanan tersebutlah, beliau akhirnya bertemu dengan Sunan Bonang hingga menjadi muridnya.

Beliau juga dikenal sebagai orang yang ahli dalam berbagai bidang. Sunan Kalijaga memiliki ilmu seperti politik, arsitektur, ahli strategi perjuangan (militer), ahli kesenian, dan mubalig.

Dikutip dari modul Kemdikbud Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas IV oleh Faesal Ghozaly. Sunan Kalijaga terkenal dengan cara dakwahnya yang menggunakan kesenian dan kebudayaan.

Dalam berdakwah, beliau menggunakan kesenian dan kebudayaan rakyat setempat, seperti melalui wayang kulit dan tembang suluk. Lagu atau tembang suluk Llir ilir dan Gundul-gundul Pacul juga dianggap sebagai hasil karya seni Sunan Kalijaga.

Dalam ebook bertajuk Wali Sanga Menguak Tabir Kisah hingga Fakta Sejarah karya Masykur Arif, semasa hidupnya, saat berusia 20 tahunan Sunan Kalijaga dikabarkan pernah menikah dengan putri dari Sunan Ampel yang saat itu berusia 50 tahunan.

Sementara menurut keterangan lain, Sunan Kalijaga menikah dengan Retna Siti Jainab, yang merupakan saudara dari Sunan Gunung Jati. Di perkawinannya ini, ia memiliki putra bernama Pangeran Panggung.

Versi lain juga mengatakan Sunan Kalijaga menikahi Dewi Sarah binti Maulana Ishaq. Dengan Dewi Sarah, Sunan Kalijaga dikaruniai 3 anak, yakni raden Umar Said (Sunan Muria), Dewi Sofia, dan Dewi Rukayah.

Kenapa Bisa Dijuluki Sunan Kalijaga?

Dikutip dari ebook Mengungkap perjalanan Sunan Kalijaga karya Jhony Hadi Saputra, julukan Sunan Kalijaga konon diambil dari sebuah nama dusun di Cirebon, yakni dusun Kalijaga. Pasalnya, Sunan Kalijaga pernah tinggal dan bersahabat dengan sunan Gunung Jati.

Oleh sebab itu, masyarakat Cirebon akhirnya menghubung-hubungkan hal tersebut untuk menggelari seseorang dengan daerah asalnya. Namun, klaim masyarakat Cirebon tersebut kurang memiliki argumentasi.

Pendapat lain juga ada dari kalangan Kejawan (Jawa Mistik), yang mengaitkan nama Kalijaga dengan hobi berendam di sungai (kali), sehingga seperti seolah mirip orang yang sedang 'jaga kali'.

Riwayat Kejawen lain juga muncul karena Sunan Kalijaga pernah disuruh oleh Sunan Bonang untuk bertepi di kali selama 10 tahun. Ini menjadi pendapat yang paling populer.

Wafat Sunan Kalijaga

Sejatinya, tidak ada keterangan pasti waktu Sunan Sunan Kalijaga wafat. Namun, menurut sejarawan Sunan Kalijaga wafat sekitar tahun 1580 M, karena sakit.

Terdapat perbedaan dua pendapat tentang lokasi makam Sunan Kalijaga. Ada yang menyebut makamnya di Demak, Jawa Tengah dan ada juga menyebutkan berada di Cirebon, Jawa Barat, karena dulu beliau pernah tinggal di Cirebon semasa hidupnya.

Bagi mereka yang yakin Sunan Kalijaga dimakamkan di Cirebon, mereka mengatakan bahwa makam beliau yang di Demak hanyalah benda-benda peninggalan Sunan Kalijaga saya.

Namun, dari kedua pendapat tersebut, umumnya masyarakat berziarah ke makam Sunan Kalijaga yang berada di Desa Kadilangu, Kabupaten Demak.

(TF002/YT/**)